Kamis, 24 Oktober 2013

RESENSI NOVEL "MENERJANG BATAS" Grefis Karaseran



JUDUL BUKU: MENERJANG BATAS “Janjiku… Hari Ini Pasti Menang”
PENULIS: ESTU ERNESTO
PENERBIT: Bogalakon Publishing
HARGA JUAL: Rp 37.500
PANJANG X LEBAR BUKU: 13,5 x 19 cm
TEBAL BUKU: 250 halaman
TEMA : SEPAK BOLA 
ALUR/PLOT: CAMPURAN 
LATAR/SETTING :
-TEMPAT=STADION,RUMAH EDI BASKORO,RUMAH SAKIT,DAN PERKANTORAN
-WAKTU= PAGI,SIANG,SORE, DAN MALAM
-SUASANA= MENYENANGKAN,MENEGANGAKAN,SUNYI,SEDIH.
TOKOH :
-EDI BASKORO
-GABRIEL OMAR BASKORO
-WIWIN    
-ANDIEN

PERWATAKAN :
-EDI BASKORO = BAIK,ANTUSIAS.
-GABRIEL OMAR BASKORO = SEMANGAT,PANTANG MENYERAH
-WIWIN = BAIK, PENYABAR
-ANDIEN=BAIK, SELALU INGIN TAHU, DAN ANTUSIAS
AMANAT : NOVEL INI SANGAT INSPIRATIF FAN PENUH MOTIVASI
-KELEBIHAN :NOVEL INI TIDAK MEMEBUAT JENUH,NOVEL INI JUGA SANGAT INSPIRATIF DAN    MENYEGARKAN SEHINGGA INGIN SELAU MEMBACA SETIAP HALAMAN YG ADA DI NOVEL INI.
-KELEMEHAN : BANYAK KALIMAT YANG MEMBINGUNGKAN .
SINOPSIS:
Alkisah tersebutlah seorang pria bernama Edi Baskoro yang mencintai sepakbola lebih dari apapun di dunia. Kegagalan timnas lolos ke Piala Dunia 1986 menorehkan luka mendalam di hatinya. Padahal selangkah lagi, Indonesia akan tampil di ajang  4 tahunan paling bergengsi di kolong langit itu.
Keyakinan atas sepakbola yang kuat terpatri di dalam jiwa Edi Baskoro yang berharap mempunyai anak laki-laki. Namun anak pertama yang lahir bukan anak laki-laki yang didambakan Edi Baskoro melainkan anak perempuan yang diberi nama Dona Armandita setelah 3 tahun akhirnya istri dari Edi Baskoro, Wiwin mengandung anak kembali, semagatnya pun kembali berharap anak yang dikandung Wiwin adalah anak laki-laki. Tetapi harapan tersebut pupus setelah Wiwin mengalami keguguran.
Semenjak kejadian tersebut Edi marah besar dan meyalakan semuanya pada Wiwin yang terus bekerja selama mengandung, kemudian setelah mendengar istrinya mengandung lagi Edi pun merasa gembira dan mengambil alih seluruh pekerjaan rumah tangga. Akhirnya anak laki-laki yang di idam-idamkan pun lahir kemudian diberi nama Gabriel Omar Baskoro, namun kelahiran anak tersebut membuat Wiwin mengalami pendarahan hebat dan membuatnya meniggal yang membuat Edi sedih dan merasa bersalah karena tidak berada di samping Wiwin saat ia melahirkan. 
Kelahiran Gabriel Omar, putra kesayangan yang membuat impiannya tercapai dan melecut optimisme akan masa depan sepakbola Indonesia. Ya, Edi dengan segenap kemampuannya ingin menjadikan Gabriel pemain handal yang akan membawa harum negeri ini. Namun cita-cita setinggi langit itu harus dilalui dengan berbagai bumbu dan lika-liku kehidupan.
Inilah negeri dongeng tempat Gabriel Omar hidup. Indonesia menjadi salah satu kekuatan sepakbola Asia. Beberapa pemain nasional bertebaran di klub-klub Eropa. Bambang Pamungkas di Fiorentina (Italia), Ahmad Bustomi di Schalke (Jerman), Boaz Solossa di Roda JC (Belanda) hingga Zulkifli Syukur yang ngetop di Jepang. Timnas pun dilatih oleh Ruud Gullit, legenda Belanda penganut setia total football. Lolos ke Piala Dunia 2014 adalah harga mati bagi Gullit dan anak asuhnya!
Liga Indonesia menjelma jadi industri yang profesional sekelas dengan Liga Jepang atau Korea dengan antusiasme tinggi. Bintang-bintang bermunculan dari klub-klub papan atas Liga Indonesia; Jakarta Metropolitan, Jayakarta FC, Surabaya Sakti, Singosari Malang, Mutiara Hitam atau Bahana Yudha adalah sederet klub-klub imajiner tersebut.
Sungguh 180 derajat bertolak belakang dengan realita yang kita hadapi sekarang. Dengan kacau balaunya persepakbolaan nasional. Ah, sudahlah. Andibachtiar mengajak kita melupakan sejenak kenyataan menyedihkan itu. Saat membaca novel ini, saya merasa di alam lain yang indah. Khayalan-khayalan manis mengenai timnas terwujud di sini.  

KESIMPULAN : LAYAK UNTUK DI BACA KARNA SANGAT INSPIRATIF DAN PENUH MOTIVASI.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar