Rabu, 23 Oktober 2013

RESENSI NOVEL "SURAT KELIMA" I MADE YUDHI GUNAWAN



Halaman           : 175 halaman
Judul                 : Surat Kelima (The Fifth Letter)
Tahun terbit       : 2001
Tebal                : 2cm
            Novel Surat kelima merupakan salah satu novel terlaris pada tahun 60-an di Britania Raya. Novel ini terbit pertama kali pada tahun 1954 di Inggris. Mary, lahir di London,Inggris pada tanggal 17Agustus 1897 dan meningga l5 November 1968 pada umur 71 tahun adalah seorang penulis buku ceritaanak berkebangsaan Inggris yang  popular  yang juga dikenal sebagai Mary Pollock. Karya-karya nya sudah diterjemahkan kelebihan dari 3400 bahasa di dunia, termasuk dalam bahasa Indonesia. Tapi di Indonesia novel ini terakhir terbit tahun 2001dan sekarang sudah langka/sulit dicari. Mary adalah salahsatu penulis buku cerita anak yang paling terkenal pada 90-an Sebab, walaupun buku-buku karangann yaitu telah berusia sangat tua, ceritadan bahasa nya tidak pernah ketinggalan zaman. Hasil karyanya terdiri dari cerita persahabatan, fantasi atau khayalan, dan kadang mempunyai akhir menyedihkan. Hasil karyanya telah terjual lebih dari  400  juta eksemplar.
Novel ini menceritakan tentang persahabatan dua orang anak perempuan yaitu  Shelly  dan  Alyx yang tinggal berjauhan. Mereka bahkan hampir tidak pernah bertemu sama sekali tapi persahabatan mereka berjalan melalui surat suratan. Persahabata nmereka berawal saat adik Shelly  minta dibelikan balon gas pada tukang balon gas keliling didepan rumah mereka. Dan Shelly pun iseng membeli satu untuk coba coba iseng mencari teman dengan cara mengikatkan sebuah kertas surat dan melepas balon tersebut ke udara. Isi surat itu adalah “Halo nama saya Shelly Naismith, siapa  yang menemukan surat ini balas ya ke alamat ini:17th street bonny doon village Great Britain. Siapa tahu kita bisa jadi teman?”setelah  lama menunggu, sekitar 2 bulan 3hari, ia menemukan surat di kotak surat didepan rumahnya. Lalu  Shelly senang karena suratnya dibalas oleh seseorang diseberang sana. Ia pun membacanya. Isinya:”salam kenal, nama saya Alyx, alamat saya The wales street, berschsmith village. Salam  kenal ya” lama mereka saling berkirim surat hingga 3 tahun lamanya hingga akhirnya suatu hari Shelly mengirim surat tapi tak dibalas Alyx setelah 3 minggu. Shelly pun kesal dan tak pernah mengirim surat lagi. 2 bulan kemudian ia mendapati sudah ada 4 surat balasan di kotak suratnya. Ia tak membacanya karena kesal. Hingga suatu hari saat sedang hujan lebat  Shelly mendapati ibunya sedang memasak dengan sebuah surat basah  yang dikeringkan dekat perapian. Ibunya berkata.Shelly ,ini mungkin dari sahabatmu disana , lalu ia mengambil surat itu dan mendapati tintanya hamper lumtur. Lalu menyimpannya tapi tidak membacanya karena masih kesal itu merupakan surat kelima. Keesokan harinya ia iseng membacanya mulai dari surat pertama. “shelly, maaf ya karena aku lama membalas suratmu, karena aku divonis kena leukemia atau kanker darah. Semua itu berawal saat aku mimisan dan pingsan saat pelajaran olahraga di sekolah”lalu isi surat kedua”sekali lag imaaf ya tapi kenapa kamu tidak membalas suratku, tapi kuharap kamu membacanya ya” surat ketiga:” shelly, sekarang penyakitku semakin parah dan dokter menyarankan untuk banyak beristirahat tapi kupaksa untuk menulis surat ini.”surat keempat:”Shelly, rencananya aku akan dicangkok sumsum tulang belakang ku dan dioperasi mohon doanya ya dan sekarang aku diperiksa apakah sumsum tulang belakang ku cocok dengan ibuku”lalu  shelly memba casurat terakhir”Dear shelly, kata dokter harapan hidupku hanya tinggal 2 minggu lagi jika operasi sumsum tulang tidak cocok dan sekarang masih diperiksa apakah cocok atau tidak, mohon doanya, agar hasil pemeriksaannya cocok dan operasi cangkok berhasil. Jika berhasil maka kita bisa surat-suratan lagi, tapi jika gagal, mungkin Tukan memanggilku dan ini surat terakhirku, dan maaf kan kesalahanku ya” mata Shelly ber kaca-kaca membacanya lalu ia memeluk ibunya dan menceritakan kejadian itu, ibunya dengan sedih  pun berkata yah doakan saja semoga sembuh dan jika Tuhan memanggilnya pulang maka doakan agar diterima disisi-Nya
Pengarang    : Mary
Semua cerita tentang persahabatan yang  kuat dapat ditemukan dalam  novel  ini. Kita tidak perlu memicingkan mata untuk membaca  novel  ini. Ukuran hurufnya  yang  besar dan spasi  yang  tidak terlalu padat serta bahasanya yang sopan membuat  novel  ini digemari berbagai kalangan. Mulai dari anak-anak sampai  orang  dewasa. Novel ini juga disertai beberapa gambar  yang  mendukung cerita dan semakin menarik dengan covernya yang  penuh warna. Novel ini berkesan menyedihkan pada akhir ceritanya tapi benar-benar cocok bagi pembaca  yang menyukai persahabatan. Meski  di satusisi, novel  ini memiliki beberapa kekurangan. Seperti tidak dilampirkannya biogrfi singkat penulis dan kualitas kertasnya  yang  kurang baik. Walaupun begitu, kekurangan tersebut tidak lah mengurangi keasyikan membaca  novel  ini. Membaca  novel ini membuat kita sadar akan pentingnya saling mempercayai,  dan menyayangi satu sama  lain  serta selalu berpikir sebelum bertindak lebih jauh. Satu hal yang  patut dicatat adalah bahwa begitu selesai membaca  novel  ini, akan terasa dorongan teramat kuat untuk terus membaca  novel  berikutnya,  karena  novel  ini bukan hanya menyajikan hiburan, tetapi banyak pelajaran yang bisa dipetik di dalamnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar